Bogor, 18 juni -21 juni 2019
Dalam rangka mengurangi peningkatan prevalensi tuli kongenital pada bayi baru lahir, Kementrian Kesehatan akan menguatkan program deteksi dini tuli kongenital pada anak yang terintegrasi dengan Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), Direktorat P2PTM menyelenggarakan Pelatihan Bagi Pelatih dalam rangka Implementasi dan intervensi Pencegahan Tuli kongenital pada anak di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Tuli kongenital adalah tuli yang terjadi sebelum persalinan atau pada saat persalinan, disebabkan oleh kelainan secara genetik dan nongenetik. Secara garis besar gambaran kelainan tuli kongenital antara lain :
Kelainan daun telinga (Mikrotia atau anotia) yang bervariasi derajatnya
Kelainan liang telinga (atresia liang telinga)
Kelainan telinga tengah yaitu tidak terbentuknya tulang pendengaran rangkaian tulang yang terputus atau terfiksasi
Kelainan telinga dalam (gangguan koklea)
Kegiatan Kali ini diikuti oleh : Dosen perwakilan dari Fakultas kedokteran, perwakilan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, dan Perwakilan dari Ikatan Bidan Indonesia dari 12 Propinsi Di indonesia, diantaranya Provinsi ACEH, DKI, JABAR, JATENG, JATIM, NTB, SULSEL, SULUT, MALUKU, MALUKU UTARA, dan PAPUA BARAT. Pada kegiatan TOT Kali ini Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cab. Jawa Barat menugaskan dr. Eka Sinatria Prabawa sebagai peserta aktif pada kegiatan tersebut. Adapun materi dan Rencana tindak lanjut berupa sosialisasi pentingnya kegiatan ini akan di realisasikan pada kegiatan PIT PDUI Jawa Barat 2020.
Sebagai bentuk afiliasi dengan para sejawat dokter umum di daerah PDUI Pusat membentuk kepengurusan PDUI di setiap provinsi dalam bentuk Cabang dan di Kabupaten/ Kota dalam bentuk Komisariat.